MAKALAH
TENTANG
PENJAJAHAN JEPANG
DI INDONESIA
SMA NEGERI 14 PANDEGLANG
TAHUN PELAJARAN 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena hanya atas rahmat dan petunjuk-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan
berupa makalah yang berjudul " Penjajahan1 Jepang di Indonesia".
Sumber dari makalah ini berupa buku-buku sejarah yang
ditambah dengan informasi yang didapat dari hasil browsing di internet referensi
buku dan sumber, sumber lainnya.Diantara sumber-sumber tersebut kami susun, semua informasi dan fakta yang sesuai
dengan makalah ini, sehingga menurut kami data-data di dalam makalah ini sudah cukup akurat.
Dalam penulisan makalah ini pastilah ada banyak kendala
yang saya temui namun saya berhasil menghadapinya dan menyelesaikan makalah ini
tepat waktu. Akhir kata jika ada sesuatu pada khususnya kata-kata yang tidak
berkenan pada hati pembaca mohon dimaklumi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II,
Belanda diduduki oleh Nazi Jerman.
Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk
Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris.
Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar
pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai
penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi
dari Sumatramenerima
bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan
Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.
Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk
mengadakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat
memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta,
dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman
dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang
hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang
dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan,
terlibat perbudakan seks, penahanan
sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran
Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang. Jepang
membentuk persiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
atau 独立準備調査会 (Dokuritsu junbi chōsa-kai?) dalam
bahasa Jepang. Badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan pra-kemerdekaan
dan membuat dasar negara dan digantikan oleh PPKI yang bertugas menyiapkan
kemerdekaan.
2.Maksud Dan Tujuan
Adapun tujuan Penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dalam mata pelajaran Sejarah,selain itu juga memberikan suatu
informasi sehubungan dengan Penjajahan Jepang di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendudukan Jepang di Indonesia
Dalam
catatan sejarah, pada tahun 1868, Jepang mulai tumbuh dan berkembang menjadi
negara modern. Hal itu terjadi tepatnya setelah Restorasi Meiji.
Pada tahun 1867, Pangeran Matsuhito dinobatkan sebagai kaisar Jepang dan
bergelar Meiji Tenno (1867-1912). Kaisar Meiji merupakan motor penggerak
pembaruan negara Jepang dalam segala bidang. Pembaruan itu berhasil dengan
sangat menakjubkan. Dalam melaksanakan pembaruan-pembaruan, agar setara dengan
Negara-negara barat pemerintahan Meiji memerlukan pengetahuan teknik Barat
dengan melaksanakan kebijakan-kebijakan sebagai berikut :
·
Banyak ahli-ahli
Barat didatangkan ke Jepang dengan gaji besar. Teknologi yang diserap
disesuaikan dengan kondisi atau keperluan bangsa Jepang.
·
Meletakkan
dasar-dasar untuk pembangunan perindustrian modern.
·
Pemerintah
dimodernisasi dengan mengambil model Barat abad ke-19. Kementrian kementerian
dibentuk, misalnya: kementerian keuangan, kementerian angkatan darat,
kementerian angkatan laut, dan kementerian pendidikan umum.
·
Sistem peradilan dan
hukum yang modern mengikuti model Perancis dan Jerman.
·
Jepang menciptakan
sistem perbankan, jaringan telegraf dan jalan kereta api mulai dibangun.
Dalam waktu kira-kira 10
tahun setelah restorasi, proses pembaruan di Jepang telah berjalan dengan
pesat. Kesuksesan khususnya dalam bidang industri inilah yang mendorong Jepang
menjadi negara imperialis, karena tuntutan mendasar untuk memenuhi kebutuhan
akan bahan mentah dan pemasaran hasil industrinya. Faktor lain yang ikut
mendorong Jepang menjalankan politik imperialisme adalah: Ajaran Hokho-Ichiu dalam Shintoisme yang mengajarkan
tentang kesatuan keluarga umat manusia. ( ini alasan idiil )
Sebagai bangsa yang telah maju, Jepang mempunyai kewajiban untuk mempersatukan
dan memajukan bangsabangsa di dunia.
B. Kedatangan
Jepang di Indonesia
Pada tanggal 8 Maret 1942, Jenderal Tjarda van
Starkenborgh Stachouwer (Gubernur Jenderal Belanda), Letnan Jenderal Ter
Poorten (Panglima tentara Hindia Belanda), serta pejabat tinggi militer dan
seorang penerjemah pergi ke Kalijati. Dari pihak Jepang hadir Letnan Jenderal
Imamura. Dalam pertemuan itu, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Dengan demikian, secara resmi masa penjajahan Belanda di Indonesia berakhir.
Jepang berkuasa di Indonesia.
Bukan kemerdekaan dan kesejahteraan yang didapat bangsa Indonesia. Situasi penjajahan tidak
berubah. Hanya kini yang menjajah Indonesia adalah Jepang.
C. Tujuan
utama pendudukan Jepang atas Indonesia
adalah:
·
Menjadikan Indonesia
sebagai daerah penghasil dan penyuplai bahan mentah dan bahan baker bagi
kepentingan industri Jepang.
·
Menjadikan Indonesia
sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang. Indonesia
dijadikan tempat pemasaran hasil industri Jepang karena jumlah penduduk Indonesia
sangat banyak.
·
Menjadikan Indonesia
sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh yang banyak dengan upah yang
relatif murah.
Dengan tujuan tersebut maka Jepang harus mampu membungkus
tujuan yang jelas-jelas merugikan bangsa Indonesia
dengan berbagai propaganda agar diterima oleh bangsa Indonesia. Propaganda Jepang yang
cukup menarik simpati rakyat Indonesia
adalah sebagai berikut :
·
Jepang adalah
“saudara tua” bagi bangsabangsa di Asia dan berjanji membebaskan Asia dari penindasan bangsa Barat.
·
Jepang
memperkenalkan semboyan “Gerakan Tiga A”: Jepang Pemimpin Asia, Jepang
Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya Asia.
·
Jepang menjanjikan
kemudahan bagi bangsa Indonesia,
seperti janji menunaikan ibadah haji, menjual barang dengan harga murah.
·
Jepang memperkenankan
pengibaran bendera merah putih bersama bendera Jepang Hinomaru.
·
Rakyat Indonesia boleh
menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”.
Pada zaman Jepang Indonesia diperintah oleh tiga
pemerintahan militer. Struktur pemerintahan militer Jepang itu adalah sebagai
berikut.
·
Pemerintahan militer
Angkatan Darat (Tentara Keduapuluh lima)
untuk Sumatera dengan pusatnya di Bukittinggi.
·
Pemerintahan militer
Angkatan Darat (Tentara Keenambelas) untuk Jawa-Madura dengan pusatnya di Jakarta.
·
Pemerintahan militer
Angkatan Laut (Armada Selatan Kedua) untuk daerah Sulawesi, Kalimantan,
dan Maluku dengan pusatnya di Makasar.
D. Kebijakan pemerintah Jepang di Indonesia
1. Sistem Pemerintahan
Jepang di Indonesia
menegakkan pemerintahan militer yang diperintah oleh Angkatan Darat dan
Angkatan Laut.
2. Mendirikan beberapa
organisasi dan perkumpulan.
Organisasi dan perkumpulan
yang didirikan pemerintah Jepang di antaranya adalah : Gerakan Tiga A, Putera,
Jawa Hokokai, MIAI dan Masyumi.
·
Gerakan Tiga A Gerakan Tiga A didirikan pada bulan April 1942. Kantor
propaganda Jepang mendirikan Gerakan ini dengan semboyannya: Nippon Pemimpin
Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Cahaya Asia.
·
Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dibentuk untuk mengganti Gerakan Tiga A. Gerakan
yang didirikan pada tanggal 1 Maret 1943 ini dipimpin oleh empat serangkai,
yakni ( Soekarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar
Dewantara.) Bagi Jepang, Putera dibentuk dengan tujuan untuk
memusatkan seluruh kekuatan masyarakat demi membantu usaha Jepang.
·
Jawa Hokokai Pada tahun 1944, Panglima Tentara Jepang di Jawa
menyatakan berdirinya Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa). Organisasi ini
dibentuk karena semakin menghebatnya perang di Asia
dan Pasifik. Kebaktian itu memiliki tiga dasar, yaitu: mengorbankan diri,
mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan tugas untuk Jepang.
·
MIAI adalah singkatan dari Majelis Islam A’la Indonesia. MIAI
secara resmi didirikan pada tahun 1937 di Surabaya.
Pemimpin MIAI pertama adalah K.H. Mas Mansyur dan Wondoamiseno.
3. Pengerahan pemuda
Jepang
menyadari perlunya bantuan penduduk setempat dalam rangka mempertahankan
kedudukannya di kawasan Asia. Pada bulan April
1943, pemerintah militer Jepang secara intensif mulai mengorganisir barisan
pemuda. Barisan pemuda ini berciri semi militer maupun militer. Tujuan Jepang
adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda agar mampu mempertahankan tanah
air Indonesia
dari serangan pasukan Sekutu. Berbagai barisan pemuda yang berbentuk semi
militer, antara lain Seinendan, Fujinkai, dan Keibodan.
·
Seinendan : adalah organisasi barisan pemuda yang dibentuk tanggal 9
Maret 1943. Tujuannya adalah mendidik dan melatih para pemuda agar dapat
mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
·
Fujinkai : Organisasi ini menghimpun kaum wanita untuk diberi
latihan-latihan militer.
·
Keibodan adalah organisasi barisan pembantu polisi.
·
Organisasi militer
bentukan Jepang, yang termasuk ke dalam organisasi militer bentukan Jepang
adalah Heiho dan Peta.
·
Heiho adalah organisasi prajurit pembantu Jepang. Heiho
dibentuk pada bulan April 1943. Organisasi ini memberi kesempatan kepada pemuda
Indonesia
untuk menjadi prajurit Jepang (baik angkatan darat maupun angkatan laut).
·
PETA (Pembela Tanah Air) didirikan pada tanggal 3 Oktober
1945. Pembentukan PETA ini juga sesuai dengan tuntutan perang yang semakin
mendesak.
4. Pengerahan tenaga kerja
Jepang
juga membutuhkan bantuan tenaga untuk membangun saranapendukung perang, antara
lain kubu pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan udara.
Oleh karena itu, Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja. Pengerahan tenaga
kerja itu disebut romusha.
5. Eksploitasi sumber kekayaan
yang dilakukan pemerintah
pendudukan Jepang adalah:
·
menyita
perkebunan-perkebunan milik Belanda dan berbagai fasilitas vital lainnya,
seperti perusahaan listrik, telekomunikasi, transportasi, dan lain-lain.
·
rakyat dipaksa untuk
bekerja di perkebunan yang memberikan hasil bumi menguntungkan demi membiayai
perang.
·
Rakyat juga
diwajibkan menyetor padi, jagung, dan ternak dalam jumlah besar, demi memenuhi
kebutuhan logistik di medan
perang
·
Menanam pohon jarak untuk diambil minyaknya dan
diproduksi sebagai pelumas mesin-mesin perang.
Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe Fumimaro sebagai Perdana Menteri Jepang.
Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan militer Jepang tidak menghendaki
melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan tahun 1941 mereka
melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi sekaligus,
apabila mereka ingin menguasai sumber daya alam di Asia Tenggara. Apalagi
setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat mereka
butuhkan, baik untuk industri di Jepang, maupun untuk keperluan perang.
Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang,
mengembangkan strategi perang yang sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh
kekuatan armadanya untuk dua operasi besar. Seluruh potensi Angkatan Laut
Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut pesawat tempur), 10 kapal perang, 18
kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut
perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta 2.274 pesawat tempur.
Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak serta
lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7 Desember 1941, akan menyerang secara
mendadak basis Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan
kekuatan kedua, sisa kekuatan Angkatan Laut yang mereka miliki, mendukung
Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura,
yang akan dilanjutkan ke Jawa. Kekuatan yang
dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11 Divisi Infantri yang didukung oleh 7
resimen tank serta 795 pesawat tempur. Seluruh operasi direncanakan selesai
dalam 150 hari. Admiral Chuichi Nagumo memimpin armada yang ditugaskan
menyerang Pearl Harbor.
Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat terbang
yang terdiri dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur
diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil menenggelamkan dua kapal
perang besar serta merusak 6 kapal perang lain. Selain itu pemboman Jepang
tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika. Lebih dari 2.330 serdadu
Amerika tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-luka. Namun tiga kapal induk
Amerika selamat, karena pada saat itu tidak berada di Pearl
Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika
Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.
Perang Pasifik ini
berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur,
termasuk Indonesia.
Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hindia-Belanda adalah untuk menguasai
sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang
serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi
seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber minyak
utama.
* Perlawanan rakyat
* 7 September 1944, Janji Koiso
akibat adanya penyerangan oleh sekutu dengan membom atom di pusat kota industri milik jepang yg mengakibatkan kedudukan jepan yang semakin terdesak di seluruh front mulai menurunkan moral pasukan jepang akibatnya muncul krisis ekonomi dan politik di dalm negeri jepang sendiri. jenderal hideki tojo, MELETAKAN JABATANNYA SEBAGAI PERDANA MENTRI PADA TANGGAL 17 JULI 1994 DAN KEMUDIAN DI GANTIKAN OLEH jenderal kunaiki koiso, dalam situasi seperti ini jenderal kunaiki koiso mempunyai tugas besar dalam memulihkan kewibawaan jepang di mata seluruh bangsa di dunia khususnya di mata bangsa asia.
karna hal tersebut perdana mentri koiso pada tgl 7 septmber 1944 mengeluarkan pernyataan bahwa “indonesia akan memperoleh kemerdekaan di kemudian hari” dan pernyataan tersebut tekenal dengan nama janji koiso.
adapun tujuan janji koiso tersebut adalah agar rakyat indonesia tidak melakuakan perlawanaan terhadap jepang dan hal itu d nyatakan di depan sidang teikoku ginkai(parlemen jepang).
* Persiapan Indonesia merdeka:
1. Jend. Kumakici Harada membentuk BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Coosakai
Ketua: Dr. Rajiman Widyodiningrat
2. BPUPKI bertugas menyusun dasar negara dan UUD
Sidang I, 1 Juni 1945.
- Ir. Soekarno, Moh. Yamin, dan Supomo tampil
mengajukan gagasan.
- Ir. Soekarni-->pidato mengenai 5 asas negara [Pancasila]
3. 10 Juli 1945
Panitia Kecil BPUPKI berhasil merumuskan dasar negara dan
membahas perumusan UUD
4. 11 Juli 1945
Panitia perancang UUD sepakat menjadikan PIagam Jakarta sebagai
Pembukaan UUD
5. Tanggal 14 Juli 1945, Panitia Kecil BPUPKI, dipimpin Supomo melaporkan
hasil Panitia Perancang UUD yang terdiri dari pernyataan kemerdekaan,
pembukaan UUD, dan batang tubuh.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Beberapa negara pernah menjajah Indonesia
sangat lama hingga berabad-abad,
Namun ada juga yang hanya menjajah selama beberapa tahun.
Pemerintah penjajah kadang juga berjasa dalam pembangunan beberapa fasilitas
umum seperti jalan, jembatan, perkebunan, rel kereta api, saluran irigrasi, dan
beberapa fasilitas lain. Namun penjajahan tetap saja harus dihentikan karena
menimbulkan penderitaan bagi negara yang dijajah, namun di lain pihak negara
yang menjajah akan semakin makmur.
2.Saran
Dalam makalah ini, penulis berharap supaya kita sebagai bangsa
Indonesia
dapat memehami peristiwa sejarah mengenai Penjajahan Jepang di Indonesia.
Selain itu agar kita tetap menjaga dan melestarikan sumber kekayaan alam
seperti rempah-rembah dan yang lainya, yang
mana dahulu bangsa Jepang
memonopilinya
Daftar
Pustaka